Struktur Yang Terdapat Pada Rumah Negara Jepang 2

Struktur Yang Terdapat Pada Rumah Negara Jepang 2 – Shinden-Zukuri dan Shoin-Zukuri

Pada sekitar abad kesebelas, ketika budaya unik Jepang berkembang pesat, anggota aristokrasi mulai membangun gaya rumah khas untuk diri mereka sendiri yang disebut shinden-zukuri. Rumah tipe ini, yang berdiri di tengah taman besar, berbentuk simetris, dan kamar-kamarnya terhubung dengan lorong-lorong panjang. Itu memungkinkan penduduk untuk menikmati acara musiman dan keindahan alam.

Struktur Yang Terdapat Pada Rumah Negara Jepang 2

Ketika kekuasaan politik berpindah dari bangsawan ke samurai (kelas prajurit) dan bentuk baru agama Buddha menyebar, aspek inti dari budaya tradisional Jepang seperti yang kita kenal sekarang mulai mengakar, termasuk ikebana (mengatur bunga), upacara minum teh, dan Teater Noah. slot gacor

Samurai menciptakan gaya rumah mereka sendiri yang disebut shoin-zukuri. Pengaruh ini terlihat pada ornamen ceruk pada ruang tamu rumah modern.

Gassho-Zukuri

Rumah-rumah orang biasa berkembang secara berbeda. Petani di berbagai wilayah negara memiliki rumah yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Rumah-rumah yang dibangun dengan gaya gassho-zukuri di Shirakawa-go, yang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia, adalah contoh tempat tinggal di mana orang biasa tinggal.

Beberapa rumah petani memiliki ruang untuk menyimpan ternak dan kuda mereka di dalam rumah, sementara rumah-rumah penduduk kota sering berdempetan di sepanjang jalan. Karena pemilik rumah perkotaan dikenai pajak berdasarkan lebar sisi depan rumah, rumah mereka dibangun menjadi panjang dan sempit. Gaya ini masih bisa dilihat sampai sekarang di kota-kota bersejarah seperti Kyoto.

Kura-Zukuri dan Rumah dengan Lorong Tengah

Perumahan terus berkembang pada periode Meiji (1868-1912). Beberapa kota memiliki rumah yang dibangun dengan gaya kura-zukuri, yang menampilkan eksterior yang tampak seperti Jepang tetapi terbuat dari bahan yang lebih tahan api.

Gaya yang menjadi dasar rumah Jepang saat ini, yang biasanya memiliki lorong panjang di tengah rumah dengan ruangan di setiap sisinya, konon memadukan budaya asing dengan gaya rumah yang disukai para samurai.

Dari Layar Pembagi hingga Pintu Geser Shoji

Salah satu ciri umum rumah Jepang adalah mereka memiliki banyak pintu geser. Di zaman kuno, mereka kadang-kadang memiliki layar pemisah untuk memisahkan ruangan-ruangan besar. Partisi ini datang untuk dipasang ke dinding, tetapi itu menyebabkan ketidaknyamanan, jadi dibuat alur yang memungkinkan partisi meluncur.

Ini adalah gaya yang terlihat di rumah Jepang modern saat ini. Kata shoji pada awalnya adalah istilah umum untuk partisi antar ruangan, tetapi hari ini sebagian besar merujuk pada pintu geser yang terbuat dari kotak kertas yang direkatkan pada kisi kayu yang memungkinkan cahaya lembut melewatinya.

Tikar Tatami dan Bantal Zabuton

Saat ini tikar tatami digunakan untuk menutupi lantai seluruh ruangan, tetapi sampai Abad Pertengahan, tatami adalah kemewahan yang hanya digunakan di area di mana orang akan benar-benar duduk. Tikar tatami tipis yang dilapisi kain dekoratif dibentangkan di atas tatami ini.

Ini akhirnya diganti dengan enza, tikar jerami bundar, yang kemudian berkembang menjadi bantal zabuton. Zabuton pada awalnya adalah tikar yang terbuat dari kain yang indah, tetapi bentuknya seperti saat ini di sekitar pertengahan periode Edo (1603–1867), ketika kapas ditambahkan.

Meja Zataku dan Lemari Chadansu

Di masa lalu, ketika orang makan, setiap orang memakan makanan mereka dari nampan seperti kotak individu yang disebut zen. Praktik orang berkumpul di sekitar meja makan baru dimulai selama periode Meiji (1868–1912), ketika makanan Barat dan Cina menjadi umum.

Struktur Yang Terdapat Pada Rumah Negara Jepang 2

Namun, di ruangan dengan tatami, kursi tidak digunakan, sehingga meja (disebut zataku) memiliki kaki yang jauh lebih pendek daripada yang ditemukan di negara lain.

Karena ruang tamu, tempat keluarga makan bersama, tumbuh menjadi pusat kehidupan mereka di rumah, ruang itu berisi lemari yang menampung piring dan mangkuk yang mereka gunakan. Kabinet ini, yang disebut chadansu, pada awalnya digunakan untuk menyimpan peralatan yang digunakan dalam upacara minum teh.