Ciri Khas Rumah Yang Terdapat di Negara Jepang

Ciri Khas Rumah Yang Terdapat di Negara Jepang – Rumah Jepang telah berkembang selama bertahun-tahun dengan menggabungkan bentuk tradisional dengan teknologi modern untuk meningkatkan ketahanan terhadap api dan kenyamanannya. Namun belakangan ini, orang-orang mulai melihat kembali metode tradisional membangun rumah, yang ramah lingkungan dan bertahan lama.

Ciri Khas Rumah di Jepang

Rumah tradisional Jepang dibangun dengan mendirikan tiang kayu di atas pondasi datar yang terbuat dari tanah atau batu. Rumah kayu ada di seluruh dunia, namun tiap negara memiliki ciri khas masing-masing. Apa ciri-ciri khusus rumah di Jepang? idn slot online indonesia

Salah satu ciri umum rumah Jepang adalah banyaknya pintu geser. Di zaman kuno, terkadang mereka memiliki sekat pembatas untuk mempartisi ruangan besar. Partisi ini datang untuk dipasang ke dinding, tetapi itu menyebabkan ketidaknyamanan, jadi alur dibuat sehingga partisi dapat bergeser. Ini adalah gaya yang terlihat pada rumah Jepang modern saat ini.

Kata shoji awalnya adalah istilah umum untuk partisi antar ruangan, tetapi hari ini sebagian besar merujuk pada pintu geser yang terbuat dari kotak kertas yang direkatkan pada kisi kayu yang memungkinkan cahaya bisa melewatinya.

Saat ini tikar tatami digunakan untuk menutupi seluruh lantai kamar, tetapi dahulu kala, tatami adalah barang mewah dan hanya digunakan di area tempat orang duduk. Jenis bantal persegi yang dikenal sebagai zabuton dikembangkan dari praktik duduk di atas tatami dan dari bantal melingkar yang disebut enza yang digunakan di kuil Buddha. Zabuton awalnya adalah tikar yang terbuat dari kain yang indah, tapi itu datang untuk mengambil bentuk yang sekarang di paruh kedua dari periode Edo (1603-1868), ketika kapas ditambahkan.

Dulu, ketika orang makan, setiap orang makan dari nampan seperti kotak yang terpisah. Praktik berkumpulnya orang di sekitar meja makan baru dimulai selama era Meiji, ketika makanan Barat dan Cina menjadi umum. Namun, di ruangan dengan tatami, kursi tidak digunakan, sehingga kaki meja jauh lebih pendek daripada yang ditemukan di negara lain.

Karena ruang tamu, tempat keluarga makan bersama, tumbuh menjadi pusat kehidupan mereka di rumah, ruang itu berisi lemari yang menampung piring dan mangkuk yang digunakan orang. Lemari yang disebut chadansu ini awalnya digunakan untuk menyimpan peralatan yang digunakan dalam upacara minum teh.

Di musim dingin, orang Jepang menggunakan meja berpemanas yang disebut kotatsu saat mereka duduk di atas tatami di ruang tamu. Kotatsu dikatakan telah dikembangkan di kuil-kuil Buddha Zen selama abad pertengahan. Meskipun awalnya menggunakan batu bara untuk pemanasnya, saat ini kotatsu mengandalkan elemen pemanas listrik. Bagian atas dan samping kotatsu ditutup dengan kasur untuk menahan panas, dan papan diletakkan di atas kasur agar kotatsu dapat digunakan sebagai meja.

Sekitar akhir abad pertengahan, tokonoma, semacam ceruk kecil, muncul di rumah samurai. Ceruk yang terletak di ruang tamu biasanya memiliki gulungan kaligrafi atau seni vertikal untuk dinikmati pengunjung, bersama dengan bunga ikebana tradisional.

Ciri Khas Rumah di Jepang

Agama Buddha dipraktikkan di Jepang, seperti halnya di banyak negara Asia lainnya. Di Jepang, dewa-dewa asli telah disembah bersama Buddha di rumah-rumah sejak lama. Altar Buddha yang dikenal sebagai butsudan berbentuk seperti lemari dengan pintu di bagian depan yang dapat diayun terbuka. Altar untuk dewa Jepang, yang dikenal sebagai kamidana, berbentuk seperti kuil kecil dan disimpan di rak dekat langit-langit. Ini berisi fuda, yaitu kertas atau tablet kayu dengan tulisan di atasnya.